Sabtu, 22 September 2018

Masa kecilku lebih bahagia daripada anak-anak sekarang.....

Boleh dikatakan masa kecil penulis adalah masa yang paling membahagiakan dalam hidup ini dan tak akan terulang kembali, bahkan sering penulis mempunyai khayalan bisa kembali ke masa kecil dulu, dimana hari-hari dilalui dengan penuh ceria, penuh tawa dan canda sedangkan semua urusan sudah di tangani oleh orang tua kita, tugas kita cuma main, belajar dan sekolah.

Dan dalam permainan ketika masih kecil penulis adalah kebanyakan bersifat kolosal atau masal, misalnya main bola, layang-layang, mancing, petak umpet dan sebagainya semua dilakukan bersama-sama dengan teman atau tetangga coba bandingkan dengan anak-anak sekarang kebanyakan di rumah, main sendiri-sendiri mereka main game komputer atau di hp, kalaupun mau ngobrol temen-temennya pakai sarana di medsos misalnya WA, Line dan lain-lain atau FB. Sekarang kalau hari libur tidak ada anak berseliweran main, bandingkan jaman penulis kecil, setiap hari libur baik pagi, siang malam suara teriakan anak-anak main mengisi setiap perkampungan, mereka bermain petak umpet, kejar-kejaran, lompat tali dan sebagainya.

Di dunia pendidikan, penulis melihat anak-anak sekarang seperti di perbudak oleh yang namanya sistem pendidikan. Dulu jaman penulis kecil belum ada PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini, penulis langsung masuk TK, hari-hari sekolah cuma bermain, bernyanyi dan bergembira, lama pelajaran sekolah paling cuma 2 jam, karena TK artinya Taman Kanak-kanak jadi ibaratnya masih kumpulan anak-anak untuk di persiapkan ke jenjang sekolah dasar. Penulis memperhatikan anak penulis sendiri yang masih sekolah di TK, mereka sudah dipaksa untuk bisa membaca dan menulis. Lebih gila lagi keponakan penulis yang baru masuk kelas 1 SD, di sekolah swasta favorit sudah ada pelajaran bahasa Inggris dan materinya penulis lihat seperti jaman penulis masuk SMP dapat pelajaran bahasa Inggris pertama kali, jam sekolahpun sampai sore hari, mungkin sampai rumah tinggal cepeknya saja, belajar juga sudah ngantuk apalagi mau main sama temen-temennya. Seperti cerita teman penulis yang anaknya setiap hari cuma kegiatan sekolah saja, mulai bikin tugas atau mengerjakan PR dan lain sebagainya, memang sekarang di terapkan 5 hari sekolah, hari Sabtu dan Minggu libur, tapi pada hari libur anak-anak malah cuma di rumah dikamar seharian tidur kecapekan selama 5 hari tenaga dan pikirannya di peras.

Penulis kadang kurang mengerti dengan pola jam sekolah sekarang, dulu sekolah waktu sekolah dengan hari libur itu seimbang, waktu penulis masih sekolah, jika libur panjang Seminggu pertama masih menikmati kebebasan tidak bersekolah  tapi Seminggu berikutnya mulai jenuh, bandingkan dengan sekarang jam sekolah memang di perbanyak tapi liburnya juga banyak, penulis sampai bingung memberi kegiatan anak supaya tidak luntang-lantung selama masa libur, bagi yang punya uang lebih mungkin piknik kemana-mana atau di ikutkan kegiatan-kegiatan, tapi yang punya uang pas-pas-an atau ortu pada sibuk sendiri-sendiri, anak malah keleleran kamana-mana nggak jelas kegiatannya, karena anak-anak sekarang tidak seperti anak-anak yang dulu bila libur pada kumpul main bareng.

Dampak jangka panjang penulis bisa meramalkan anak-anak malah jenuh dan bosan sekolah karena terlalu dipaksakan yang sebenarnya dia belum mampu dan jam untuk main selama masih masanya bermain untuk mencari hal-hal yang baru berkurang sehingga generasi sekarang dengan sistem yang diterapkan saat ini akan mencetak generasi instan dan generasi yang tidak peka dengan kondisi sosial atau kondisi sekelilingnya dengan kata lain menjadi generasi egois. Makanya penulis menyekolahkan anak nggak perlu sekolah yang favorit yang katanya  mencetak anak-anak pinter-pinter, disamping biayanya pasti mahal, penulis ingin anak tetep punya waktu untuk bermain sambil belajar, seperti masa kecil penulis dulu sehingga penulis ingin supaya anak juga merasakan kebahagiaan seperti masa kecil penulis dulu karena masa kecil adalah masa yang paling bahagia, tak akan terlupakan dan bakalan tak akan terulang kembali......


++++++++++  *** +++++++++

Tidak ada komentar:

Posting Komentar