Sabtu, 01 September 2018

Cantik, kenakan Jilbab, PNS, tapi sayang... (Pengalaman ngurus Dokumen di kantor Bea Cukai Smg)

Pengalaman kali ini pada waktu penulis masih bujang dengan embel-embel bujank lapux's karena seumuran penulis teman-teman sudah pada punya anak besar-besar, penulis belum juga menemukan tambatan hati yang mendampingi sehidup semati dalam susah dan duka...cie...cie...cie....

Kejadian ini pada tahun sekitar 2000-2002, pada saat itu penulis mempunyai tugas menangani aktifitas impor atau barang masuk dari Jepang, kalau nggak salah ada 5 Kontainer berisi perlengkapan pelaut, alat-alat kapal sampai perbekalan kapal, mulai dari mie instan, bumbu-bumbu dan sebagainya. Prosedur ini di anggap biasa dalam sistem ekspor maupun impor, tapi yang membuat istimewa adalah sesampainya kontainer ini masuk ke pelabuhan Tanjung Mas, Semarang kontainer bukannya di bongkar di gudang setelah di urus dokumennya akan tetapi di bongkar masih di sekitar pelabuhan dan di masukan ke dalam kapal penangkapan ikan Jepang sebagai perbekalan untuk berlayar mencari ikan Tuna di perairan Internasional. Meskipun penulis pernah bekerja di perusahaan EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut) akan tetapi penulis belum pernah menangani kasus seperti ini, maka penulis minta bantuan teman yang bekerja di EMKL untuk menangani pekerjaan ini.

Pekerjaan di mulai dari melengkapi dokumen-dokumen yang di perlukan meski dengan banyak menyulap atau mengusahakan supaya urusan berjalan dengan lancar barulah kita mengurusnya ke kantor Bea dan Cukai guna merilis kontainer sekaligus membongkarnya di dermaga kapal. Penulis melihat kelihaian temen dalam bernegosiasi, tibalah hal yang tidak mengenakan karena menurut penuturan teman, penulis sebagai wakil pihak perusahaan atau pihak importir harus mengurus sendiri, jadi penulis di beri arahan teman harus bagaimana dan kemana saja dipandu dari luar.

Pada saat bagian awal, lancar-lancar saja, dilihat di stempel ke meja berikutnya sambil nyelipin beberapa lembar uang, setelah melalui beberapa tahap atau meja, tibalah penulis di bagian verifikasi atau bagian akhir, kalau lihat ini mungkin bagian penting sebelum dokumen selesai. Petugasnya cantik, kulitnya putih bersih, pakai jilbab, dari logat bicaranya kelihatan bukan orang Jawa, mungkin orang Jawa Barat, angan-angan penulis melayang-layang dan berandai-andai, jika dia jadi pendamping, bisa perbaikan keturunan, masa depan cerah pegawai negri, waktu penulis membaca namanya, nama yang indah dan keislaman...wah apalagi wanita yang sholikah semakin ngawur dan muluk-muluk penulis berimajinasi, di belakang nama ada embel-embel gelar seperti  penulis, SH bedanya  kalau dia Sarjana Hukum tapi  kalau penulis lebih tepatnya Sarjana Humor...hahaha, karena dulu pas kuliah kalau nggak ada dosennya malah nongkrong tapi kalau ada dosennya malah ngacir pulang.....wkwkwkwk

Berhubung sangat berambisi, ketika dia meneliti dokumen iseng penulis tanya, mbak dulu lulusan mana? Dengan cuek masih meneliti dokumen, jawabnya ternyata masih satu alamater dengan penulis......alamak ada lampu hijau, bisa nyambung nih, ternyata angkatan 3 tahun di bawah penulis, berarti mungkin baru lulus ikut tes masuk langsung dterima, wah mungkin saya nggak ikut ngospek nih dulu kok nggak pernah liat njenengan ya, dia juga kaget karena ketika  tahu penulis satu almamater dengannya, mungkin pikirannya orang dah item, bawaan kumal bin dekil, kerja lapangan di pelabuhan yang panas kok satu almamater denganku.....hahahaha.

Percakapan sudah agak lancar cerita-cerita mengenai dunia kampus, pdktnya lumayan cair, biasa kebiasaan mbanyol karena penulis dulu bakat melawak tapi tidak tersalurkan terasah di sini, wah awalan yang baik nih nanti kalau ngurus dokumen lagi bisa ketemu, bisa akrab....akrab dan akrab lagi.....duh Gusti moga-moga angan-anganku Kau kabulkan doaku dalam hati.....

Setelah dokumen selesai dia verifikasi di tanda tangani dan di stempel, sambil mengucapkan terima kasih biasa salam tempel di masukan di laci seperti arahan temen penulis, tapi setelah beberapa langkah dengan hati berbunga-bunga, sukses urus dokumen dan  ada prospek menjanjikan penulis berjalan dengan gagahnya sudah mendekati pintu keluar, tiba-tiba di panggil mbaknya tadi, waduh bikin deg-deg-an, TAPI bagai di tempeleng Mike Tyson pakai hook kiri kanan ditambah upper cut, masih dengan suara keras mbaknya bukannya menyuruh mendekat tapi bilang " MAS KOK CUMA SEGINI ? INI 5 KONTAINER LHO, ENAK AJA..... bukan cuma itu aja, dia ngomong gitu sambil pegang uangnya di ajungkan ke penulis, padahal di situ banyak orang-orang dan pegawai lainnya, akhirnya penulis kembali kasih uang yang lebih dari cukup, yang bikin penulis dongkol lagi setengah modiiar...setelah menerima uangnya dia bilang lha gitu dong.......bathin penulis Dasar kutu busuk.....babi ngepet... kecoa bunting ...dinosaurus...protosaurus....
Masih dengan  muka masam dan merah padam, tapi mungkin tidak kelihatan karena muka penulis hitam karena kesal, keluar ruangan dan di luar ruangan, teman penulis yang memantau dari jauh tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu.

Tapi penulis tidak akan membenci wanita menggunakan Jilbab karena itu adalah kewajiban wanita muslim dalam menutup aurat, bahkan istri dan anak penulis saat ini kemana-mana menggunakan Jilbab, semua tergantung pada menggunakannya, banyak yang menggunakan Jilbab yang tingkah laku dan perbuatannya yang tidak di benarkan dalam syariat Islam.

Di sini penulis juga tidak bermaksud menjelek-jelekan suatu instansi pemerintah, kejadian sudah lama sekali tapi masih sangat membekas di otak penulis, mungkin kalau kejadian berlangsung saat ini di ulas malah jadi VIRAL.....dia jadi terkenal, penulis malah terpental alias di bully sana-sini....hahahaha......  itulah perjalanan hidup yang pernah di lalui penulis semua berjalan seperti air yang mengalir beriringan waktu yang berjalan.

++++++++++++++ ************** +++++++++++++++


Tidak ada komentar:

Posting Komentar