Kamis, 26 September 2013

Mazda Vantrendku

Terakhir penulis punyai mobil tahun 1998-2002 yaitu Ford Laser bekas Taxi Bandara tahun 1986, kondisi masih bagus dan kalaupun saya jual karena memang saat itu sedang membutuhkan uang untuk menutup biaya pengobatan Alm. Ayahanda tercinta Soewito Brotoatnoyo.
Semenjak penulis bekerja mandiri, kebutuhan akan kendaraan roda 4 sangat mendesak untuk transportasi, menjemput tamu, bawa sample dengan harga terjangkau. Pada saat penulis melamun ada penampakan mobil yg membuat penulis tertarik, yaitu Mazda Vantrend. Sejak saat itu penulis cuma fokus satu itu saja, pertimbangannya belakang bisa buat barang2 banyak, masih seperti sedan dan menurut info mesinnya juga irit bin bandel.
Penulis mulai mengumpulkan info mengenai mobil ini dan bila ketemu mobil ini dijalan, pasti penulis ta henti2nya memandang, bahkan waktu penulis ngikuti gerak-gerik nih mobil naik sepeda motor sampai nggak liat jalan dan mo nabrak trotoar. mulai saat itu penulis mantab pingin memilikinya dan mulai hunting dari iklan kecik, browsing internet dan cari2 di bursa2 mobil.
Setelah lama pencarian, penulis menemukan sosoknya di Bursa mobil TVRI Semarang tahun 2007 waktu itu masih di kawasan Pucang Gading Semarang dan selama beberapa bulan penulis tiap Minggu nyambangi bursa tersebut, ini baru satu2nya mobil yang mejeng di situ. kondisi masih bagus dan penjualnya juga menawarkan pokoknya laku, dan pengunjung juga nggak ada yg melirik....hehehe, soalnya juga platnya B, meski ngebet banget tapi penulis masih jaim nawar supaya dilepas murah, sempat penulis tinggal akhirnya penjualnya cari2 lagi dan dilepas juga tuh doi and ternyata eh ternyata penjualnya tuh perwira ABRI aktif yg bertugas di sekitar Pudak payung Semarang dan orangnya baik sekali bahkan mau menguruskan plat nomer menjadi H atas nama Penulis. 
Singkat crita nih mobil malang melintang didunia kerja penulis dengan medan yg berat, mulai dari jalan berlumpur, banjir, rob atau  jalan berbatu, semua di libas tanpa halangan. bahan bakar juga terhitung masih irit, meski AC always on kira2 untuk konsumsi bahan bakar dalam kota bisa 10Km/L dan luar kota bisa 12-14 Km/L.

Mobil ini benar2 bandel dan bersahabat dengan pemiliknya. Sejak menjadi hak milik tahun 2007 sampai sekarang tahun 2013, penulis belum pernah sekalipun melakukan perbaikan berat, perbaikan2  hanya:
  1. Setel karburator
  2. Ganti ban
  3. Ganti lampu2 yang mati
  4. Langganan mobil ini karet Stabilizer suka jebol kalo sering lewat jalan yg extreme
  5. Shock breker depan dan kaki2nya
  6. Juga ada kelemahan pada dudukan untuk kabel kopling sering sekali patah, tapi bisa diantisipasi dengan soket buatan sendiri.
  7. Body yg kropos dan knalpot yg bocor
  Yg membuat penulis sayang sama mobil nih, sangat cocok buat mobil keluarga dan tidak pernah ngrepotin, sudah menjelajah ke mana2, Dari Rembang, Blora, Kendal, Solo, Klaten, Magelang dan beberapa tempat-tempat wisata bersama para VT mania pada waktu acara touring-touring tanpa ada hambatan di jalan, bahkan pernah penulis berkunjung ke temen yg rumahnya di pucuk gunung mungkin kira2 perjalanan 6 km dalam keadaan jalan menanjak juga lancar2 saja.  Mobil ini juga terhitung ACnya dingin, jadi nyaman untuk bepergian di cuaca yg panas. Disamping kaki-kakinya yang rentan rusak, salah satu kelemahan mobil ini tergolong hot mesinnya makanya butuh ketlatenan dalam merawat sistem pendinginannya (Radiator), jika kita menemui jalan macet panjang, di saat cuaca menyengat otomatis panteng AC terus, pasti temperatur mesin akan megap-megap dan di sinilah keasyikan tersendiri bila kita kumpul sesama pilot VT untuk bahan gunjingan bagaiman mengatasi masing-masing VT-nya agar tidak demam....hehehehehe

 
Kesan2 selama nunggangi nih mobil, mobil ini di beli penulis atas jerih payah sendiri tanpa bantuan pemerintah alias korupsi bisa jamin 100% halal, dipakai penulis mulai dari PDKT karena penulis telat nikah, pacaran, melamar, menikah tahun 2009, sampai antar cek up kehamilan, bawa istri mo melahirkan, periksa anak sampai anak bisa hidupin TV atau musik sendiri. Mobil ini juga pernah menyelamatkan 2 nyawa, bila di perhatikan jok belakang masih ada noda sisa2 darah yg mengering dan susah dibersihkan. 


Mobil ini juga sering digunakan penulis utk menjemput tamu manca negara dari bandara Ahmad Yani, dengan sombong penulis katakan bahwa jok mobil ini pernah di duduki orang2 berbagai negara....hehehehe dan pernah suatu kejadian bule yg naik tingginya kayak tiang listrik kejedot pintu depan marah2..."Fuck you Ponky, please buy a new higher car !" atau yg naik di belakang kakinya sampai selonjor ke depan karena nggak cukup...wkwkwkwkwk


Meski penulis sudah jadi pilot nih bo'il lebih dari 5 tahunan, baru ngikut kumpulan para driver Mazda Semarang di Komunitas Mazda Semarang (KMS) tahun 2013 ini, seneng juga bisa saling tukar informasi perbaikan, variasi atau sekitar spare part antar anggota dan tambah teman.

Apabila tidak ada sesuatu yg mendesak, penulis akan tetep memelihara nih mobil meski sekarang negara kita dibanjiri mobil2 murah dan bagus2, disamping untuk membeli penulis tidak punya uang...hehehe, penulis merasakan sendiri sensasi kendaraan jadul tapi semua kondisi normal dan sehat walafiat, ada kepuasan tersendiri mengemudikannya. Andai saja suatu saat mobil ini sudah bukan milik Penulis lagi maka bisa Penulis katakan mobil ini adalah mobil paling berkesan dalam hidup Penulis